Rabu, 22 Januari 2014

SELAMAT DATANG BonekMan & BoniTa


Pada kesempatan iki aku kate bagi'no Gambar-Gambar Bonek,History Bonek,lan liyane
Gk usah kakean bacot maneh,Langsung ae tak ke'i

Galeri Gambar BONEK


           
History Bonek


Bonek dikenal sejak 1990-an. Bonek atau bondo nekat untuk menjuluki para suporter sepak bola yang tidak memiliki bekal atua modal (bondho). Namun mereka tak surut (nekat) untuk membela tim kesayangannya. Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989 . untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa. Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final Persebaya - Persija, tidak ada kerusuhan apapun.

Perilaku bonek sebenarnya warisan turun-temurun yang berlangsung cukup lama. Perilaku ini bermigrasi dari masyarakat yang hidup di pinggiran sungai Brantas yang membentang dari Kediri sampai Surabaya.
Bentangan wilayah inilah yang kemudian dikenal sebagai ekologi budaya Arek. Cakupan wilayahnya membentang dari pesisir utara di Surabaya hingga ke daerah pedalaman selatan, daerah Malang. Wilayah ini tergolong paling pesat perkembangan ekonominya, 49 persen aktivitas ekonomi Jatim ada di sini. Tak heran bila arus migrasi dari wilayah lain banyak masuk ke kawasan ini.
Bentangan ini kemudian oleh budayawan Ayu Sutarto disebut salah satu sub kultur yang ada di Jawa Timur, yaitu subkultur Arek. Arek sebagai salah satu kekayaan kultur Jawa Timur memiliki karakteristik yang keras khas pesisiran.
Karakter keras tersebut pun lebih pada sikap pantang menyerah, ngeyel, dan keteguhan mempertahankan pendapat serta prinsip sebagai wujud penghargaan tertinggi mereka terhadap harga diri.

Karena banyak bersentuhan dengan pendatang dari latar budaya, mereka membentuk budaya yang khas, budaya komunitas Arek. Mereka mempunyai semangat juang tinggi, solidaritas kuat, dan terbuka terhadap perubahan.
Karakter semacam ini dijelaskan oleh Autar Abdillah sebagai perpaduan hegemoni Mataram dan kerasnya alam yang membentuk budaya Arek. Autar memaparkan itu dalam tesisnya berjudul Hegemoni Mataram Terhadap Budaya Arek. Menurut Autar, tantangan alam yang keras selama lebih dari lima abad membuat mental dan karakter generasi Arek praktis menjadi begitu teruji.

Budaya Arek, menurut dosen Sendratasik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini, mengalami proses pembentukan yang panjang. Proses pembentukan itu bisa ditelusuri lewat buku Von Faber berjudul Er Werd Een Stad Geboren (1953). Di dalamnya terdapat pembabakan proses terbentuknya budaya Arek yang didasarkan pada peta yang dibuat pemerintah koloni sejak abad ke-9.


Setidaknya ada tiga peta yang telah dibuat, yakni abad ke-9, abad ke-10 dan abad ke-13. Ketiga peta ini merupakan sumber penting untuk memetakan perkembangan kondisi Surabaya, berikut karakter masyarakatnya

Demikian yang bisa saya informasikan kepada anda ...
mohon di maafkan bila ada yang salah dari postingan saya ..
Salam Satu Jari WANI !!!
Info ++

PT Liga Selidiki Kematian Suporter Bonek Korban Bentrok
Kematian suporter sepakbola Erik Setiawan akibat bentrok antara suporter, yang ditengara suporter Arema dan suporter Persebaya hari Kamis (07/3) kemarin menjadi perhatian serius dari PT Liga Indonesia. Menurut CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, pihaknya akan serius melakukan investigasi kasus kematian remaja berusia 17 tahun itu.
"Kami prihatin dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas adanya korban. Tapi, jelas kami juga mengecam adanya kejadian bentrokan suporter yang kembali memakan korban jiwa. Ini masalah serius dan LIGA akan proaktif untuk melakukan investigasi atas kasus ini," ucap Joko Driyono di Jakarta, Jumat (08/3) seperti dilansir situs resmi ISL.
Pihak LIGA akan melakukan investigasi mendalam dan diharapkan dalam tempo satu bulan mendatang, proses investigasi sudah rampung. Nantinya hasil investigasi akan dilaporkan kepada PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Joko menjelaskan jika dirinya membutuhkan kerjasama agar kasus ini bisa terungkap secara jelas. (isl/mac)